5 Jenis Metrik yang Bisa Anda Ukur Lewat Content Analysis

Jenis Metrik yang Bisa Anda Ukur Lewat Content Analysis

Berbeda dengan metode riset pasar lainnya, content analysis atau analisis konten lebih ke kualitatif dibandingkan kuantitatif. Artinya, metode ini umum dilakukan untuk membantu memahami marketer dalam memahami konsumen secara lebih mendalam.

Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa menentukan apa metrik sebagai KPI untuk analisis yang Anda lakukan. Dan berikut ini adalah 5 jenis metrik yang biasa digunakan para marketer saat melakukan content analysis.

1. Brand Awareness dan Retensi Konsumen

Beberapa contoh metriknya adalah seperti berapa jumlah orang yang mengunjungi atau melihat konten Anda, jumlah pengunjung baru, dan backlink yang dihasilkan konten Anda.

2. Engagement

Selain membuat orang-orang mendatangi laman, Anda juga perlu berinteraksi dengan mereka lewat konten. Jenis-jenis metrik yang digunakan termasuk jumlah share dan total engagement (linke, komentar, dan lainnya).

3. Brand Loyalty

Loyalty berbicara soal bagaimana konten Anda bisa membuat pengunjung terus berinteraksi. Anda bisa mengetahuinya dengan mengukur jumlah repeat order dan jumlah orang yang belum reorder, membatalkan paket langganan, meretur produk, dan lainnya.

4. Leads

Bicara soal marketing, tentu berkaitan juga dengan lead generation. Lewat analisis konten, Anda perlu ukur berapa banyak lead yang Anda retain serta persentase lead yang menjadi sales.

5. Sales

Terakhir adalah sales, dan metrik ini menunjukkan posisi Anda di pasar. Metrik yang digunakan adalah conversion rate, alias berapa banyak lead yang bisa Anda konversikan menjadi penjualan? Akan tetapi, konversi di sini tak melulu penjualan tapi bisa juga download atau tindakan lain yang Anda kehendaki.