Harga Komoditas Perkebunan Terbaru
Harga Komoditas Perkebunan Terbaru. Informasi Terkini Harga Komoditas Perkebunan Naik. Harga komoditas hasil perkebunan rakyat di Bali rata-rata mengalami kenaikan seperti halnya kopi robusta maupun arabika, kakao dan mete naik antara Rp 4.000-Rp 9.000 per kg, sedangkan vanili, tembakau, cengkeh tetap stabil.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Jumat (7/8), mengakui, sejumlah harga hasil perebunan rakyat di daerah ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan kondisi Mei. Ada pun harga hasil perkebunan rakyat daerah ini per 6 Agustus 2015 adalah sebagai berikut. Kopi arabika jenis OSE WP mencapai Rp 60.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp 51.000 per kg, kopi robusta Rp 33.000 per kg dari sebelumnya Rp 31.000 per kg.
Kakao biji Fermentasi Rp 38.500 dari sebelumnya Rp 34.400 per kg, biji nonfermentasi Rp 36.000 per kg naik dari Rp 31.400 per kg, jambu mete biji gelondong biasa Rp 13.000 per kg, biji gelondong organik Rp 15.000 per kg. Harga cengkeh bunga kering Rp 100.000 per kg, gagang kering Rp 20.000 per kg. Vanili polong basah Rp 20.000 per kg. Tembakau Rp 60.000 per kg.
Ia mengatakan, harga kopi yang selama ini menjadi mata dagangan ekspor tampaknya naik mengikuti perkembangan harga internasional di tingkat petani di kabupaten Jembrana, Buleleng maupun di kabupaten Bangli, baik itu jenis arabika maupun robusta. “Petani Bali harus tetap berbangga karena kopi jenis arabika yang tumbuh di kawasan wisata Kintamani memiliki sejumlah keunggulan dan telah mendapatkan sertifikat IG (Indikasi Geografis) pada tahun 2014,” ujarnya.
Disebutkannya, dengan masuknya kopi arabika Kintamani sebagai komoditas unggulan nasional, berdampak terhadap prospek pengembangan komoditas tersebut di masa mendatang, disamping saat ini sudah menjadi matadagangan ekspor ke Jepang dan Eropa.
“Kopi arabika Kintamani yang berada di daerah berhawa sejuk itu telah mendapatkan sertifikat IG diharapkan akan semakin bergairah para petani dalam memperluas areal tanamnya dan semakin laku ke pasaran mancanegara,”harap Dewa Made Buana.
Ia mengakui, harga hasil perkebunan yang ada di Bali cukup stabil belakangan ini akan membantu dalam meningkatkan pendapatan petani, sebab lancar perdagangan hasil perkebunan di dalam negeri maupun ekspor cukup disyukuri.
Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/08/08/179528/harga-komoditas-perkebunan-naik