Ketahui 5 Obat Diare Anak untuk Mengatasi Mencret Menurut SehatQ
Anak-anak memang lebih rentan terkena infeksi karena sistem imun dalam tubuhnya belum sempurna. Itulah mengapa dibutuhkan perhatian ekstra untuk menjaga Kesehatan Anak. Adapun sistem imunitas pada anak ini akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhannya. Salah satu infeksi yang sering menyerang selain flu adalah infeksi saluran pencernaan yang mengakibatkan diare.
Diare merupakan salah satu penyakit yang memiliki potensi bahaya cukup tinggi. Karena tanpa pengawasan yang ketat, anak bisa mengalami dehidrasi tanpa diketahui. Dalam masa pengawasan diare ini sangat penting bagi orang tua jika bisa menghubungi dokter sewaktu-waktu untuk berkonsultasi. Namun antrian dokter anak ataupun dokter umum cukup panjang, dan biasanya tidak bisa dilakukan mendadak.
Saat ini, SehatQ memiliki sebuah terobosan yaitu fitur Chat Dokter, di mana Anda bisa bertanya dan juga membuat janji dengan berbagai dokter umum ataupun spesialis melalui aplikasi kesehatan SehatQ. Bahkan, Anda juga bisa menghubungi dokter langganan Anda jika rumah sakit tempat praktek dokter tersebut adalah rekanan SehatQ.
Selain berkonsultasi dengan dokter, Anda juga bisa dengan mudah membeli obat di SehatQ. Termasuk obat yang harus dibeli dengan resep dokter, tanpa perlu keluar rumah.
Penyebab dan Gejala Diare
Pada umumnya, anak terkena diare dikarenakan infeksi. Adapun infeksi ini sendiri bisa sangat beragam. Mulai dari infeksi virus, bakteri bahkan parasit. Namun selain infeksi, diare juga bisa disebabkan karena keracunan makanan, alergi, intoleransi laktosa atau bahkan efek samping obat.
Gejala utama diare adalah anak buang air besar dalam bentuk cair dan berulang kali, biasanya lebih dari 4 kali sehari. Selain itu, anak juga mengalami nyeri perut,perut kembung, lemas, tidak nafsu makan bahkan juga demam. Dalam beberapa kondisi diare juga bisa disertai dengan mual dan muntah.
Beragam Obat Diare Anak
Untuk anak-anak dibawah 12 tahun, sebaiknya tidak sembarangan diberi obet diare. Terutama obat diare yang dibeli tanpa resep dokter. Karena dalam beberapa kasus, justru bisa memperparah dan memberikan efek samping yang buruk.
Berikut adalah beberapa obat yang bisa Anda berikan kepada anak untuk pertolongan utama saat diare:
1. Oralit
Yang pertama adalah oralit, oralit merupakan sumber cairan yang paling direkomendasikan untuk diare. Karena oralit akan membantu tubuh mengembalikan elektrolit yang keluar dari tubuh melalui diare. Oralit juga bisa dibuat sendiri dirumah dengan mencampurkan air hangat, gula, dan garam. Oralit sebaiknya diminum sebanyak beberapa mililiter (ml) dalam 15-30 menit sekali atau sesuai rekomendasi dokter.
2. Probiotik
Diare yang diderita anak dan balita biasanya tidak akan diberi obat oleh dokter. Dokter akan meresepkan bahwa minuman probiotik yang berbahan utama Lactobacillus untuk mengatasi diare anak. Probiotik ini akan merangsang bakteri baik dalam usus untuk melawan bakteri jahat yang menyebabkan diare dan menetralisir racun.
3. Suplemen Zinc
Sedangka menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selain probiotik anak juga bisa diberikan suplemen zinc saat diare. Pemberian suplemen ini sebaiknya setelah mendapat anjuran dokter karena dapat memberikan efek samping berupa muntah.
4. Pisang
Salah satu makanan yang bisa menjadi pertolongan pertama pada diare anak adalah pisang. Pisang kaya akan kalium, zinc, zat besi, kalsium, magnesium, vitamin A, dan vitamin B6. Berbagai kandungan ini akan membantu anak agar tidak terlalu lesu sekaligus dapat membantu agar feses memadat.
5. Air Kelapa
Jika anak kesulitan meminum oralit, Anda bisa menggantinya dengan memberikan air kelapa pada anak. Air kelapa juga kaya akan kalium dan juga bisa mengembalikan elektrolit tubuh yang terbuang. Air kelapa juga bisa menghindarkan anak dari dehidrasi.
Itulah beberapa obat yang bisa Anda gunakan untuk meringankan diare pada anak. Namun Anda tetap harus waspada dan sebaiknya segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan beberapa gejala berikut:
- Anak tidak pipis selama lebih dari 3 jam dan tidak keluar air mata saat menangis.
- Nyeri perut yang berlebihan.
- Ditemukan adanya darah dalam tinja.
- Terlalu sering muntah.
- Demam tinggi dan tidak mau minum.
- Mata cekung, bibir dan mulut kering.
- Detak jantung lebih cepat.
Gejala di atas merupakan tanda-tanda anak mengalami dehidrasi dan membutuhkan pertolongan medis secepatnya.