8 Jenis Oli Industri ISO VG yang Harus Anda Tahu

Jenis Oli Industri ISO VG yang Harus Anda Tahu

Salah satu aspek yang perlu Anda perhatikan ketika memilih oli pelumas untuk kebutuhan industri yaitu viskositas atau tingkat kekentalan oli. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu jenis oli industri ISO VG sehingga Anda bisa memperoleh oli pelumas sesuai kebutuhan mesin.

Oli pelumas untuk kebutuhan industri dan otomotif tidaklah sama. Begitu pula dengan standar yang diterapkan untuk mengukur viskositas oli pada suhu tertentu. Umumnya, kekentalan pada pelumas industri menggunakan istilah “ISO VG”, sedangkan pada pelumas otomotif menggunakan istilah “SAE”.

Lalu, apa itu SAE dan ISO VG? Serta apa saja yang membedakan keduanya selain aplikasinya pada industri yang berbeda? Berikut ulasan selengkapnya.

Apa Itu ISO VG?

ISO VG mempunyai kepanjangan International Standard Organization Viscosity Grade. Ini adalah sistem standar yang ditetapkan untuk mengukur viskositas oli pada suhu 40 derajat Celsius.

ISO VG biasa digunakan untuk mengklasifikasikan viskositas oli pelumas industri. Nilai ISO VG biasanya diikuti oleh 2-3 angka, seperti ISO VG 32 dan ISO VG 220. Semakin tinggi nilai VG, maka semakin kental oli tersebut.

Dengan melihat nilai ISO VG ini, Anda bisa memilih oli yang tepat sesuai kebutuhan mesin. Serta mengetahui gambaran bagaimana saat oli bereaksi pada mesin jika berada di suhu operasional.

Perbedaan ISO VG dan SAE

Sementara itu SAE mempunyai kepanjangan Society of Automotive Engineers, merupakan sistem standar yang digunakan untuk mengukur viskositas oli pelumas otomotif pada suhu yang berbeda.

Meski sama-sama digunakan untuk mengklasifikasikan kekentalan oli pelumas, namun ISO VG dan SAE tidak sama. Berikut perbedaan ISO VG dan SAE yang perlu diketahui supaya tidak keliru saat memilih oli pelumas nantinya.

1. Pengukuran pada Suhu

ISO VG digunakan untuk menetapkan viskositas oli pelumas pada suhu 40 derajat Celsius yang mengacu pada standar ISO 3448. Sementara SAE digunakan untuk menentukan viskositas pelumas mesin pada suhu yang berbeda, namun biasanya menggunakan suhu 100 derajat Celcius.

2. Bidang Industri

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ISO VG umum digunakan untuk mengidentifikasi viskositas pada pelumas industri, mulai dari general manufacturing, pembangkit listrik, pabrik kertas, dan peralatan industri lainnya. Sementara itu, kebanyakan pelumas otomotif, seperti alat berat dan kendaraan menggunakan istilah SAE untuk mengidentifikasi viskositasnya.

3. Kelas atau Tingkatannya

Pembagian kelas atau tingkatan pada ISO VG dan SAE dapat menunjukkan seberapa kental suatu oli pelumas. Pada ISO VG, viskositas dibagi ke dalam kelas VG 2 – 1500. Sedangkan pada SAE, pembagian kelasnya yaitu SAE 0 – 60.

Lalu bagaimana cara memilih kelas atau tingkatannya? Hal ini dikembalikan lagi pada jenis dan spesifikasi mesin Anda. Maka, penting juga untuk melakukan pemeriksaan sebelum memberi oli pelumas pada mesin.

Jenis-jenis Oli Industri ISO VG

Dalam pemilihan oli pelumas untuk mesin industri, Anda perlu memastikan bahwa oli yang dipilih memuat viskositas yang sesuai dengan kebutuhan mesin.  Sebab, tidak semua oli industri mempunyai kekentalan yang sama.

Sebagai informasi awal, berikut jenis-jenis oli industri ISO VG yang perlu Anda tahu.

1. ISO VG 32

Termasuk jenis oli industri dengan viskositas rendah. Sistem hidrolik, kompresor udara, dan mesin ringan lainnya biasanya menggunakan ISO VG 32 untuk melindungi mesin.

2. ISO VG 46

Lalu, oli dengan viskositas VG 46 juga cocok diaplikasikan pada sistem hidrolik dan beberapa jenis gearbox. Biasanya mesin dengan kerja sedang dan tidak terlalu berat.

3. ISO VG 68

Viskositas oli VG 58 sedikit lebih tinggi dari ISO VG 46. Karena itu, pelumas jenis ini lebih sering digunakan pada mesin yang memerlukan pelumas dengan ketahanan terhadap beban dan tekanan tinggi.

4. ISO VG 100

Jenis oli industri ISO VG 100 lebih cocok melumasi gearbox berat dan mesin industri lain yang bekerja dengan beban tinggi. Stabilitas termalnya cukup baik untuk melindungi panas dan keausan.

5. ISO VG 150

Pelumas dengan viskositas ISO VG 150 tidak mudah menguap pada suhu mencapai 125 derajat Celcius. Karena itu, jenis oli industri ISO VG ini dapat digunakan juga pada mesin yang biasa melakukan kerja cukup berat.

6. ISO VG 220

ISO VG 220 adalah viskositas paling umum yang digunakan untuk mesin industri. Seperti misal, untuk kebutuhan gearbox dan sistem transmisi industri yang memerlukan pelumasan tinggi dapat menggunakan pelumas dengan viskositas ISO VG 220. Oli jenis ini juga mendukung perlindungan terhadap korosi, keausan, oksidasi, dan busa.

7. ISO VG 320

ISO VG 320 menunjukkan viskositas oli industri yang termasuk sangat tinggi. Penggunaannya tidak boleh sembarangan dan tentu kurang cocok jika untuk mesin dengan kerja ringan. Biasanya oli industri dengan ISO VG 320 diperuntukkan untuk mesin-mesin yang bekerja berat seperti alat perkebunan.

8. ISO VG 460

Sama seperti sebelumnya, ISO VG 460 juga menandakan kekentalan oli yang sangat tinggi. Oli dengan viskositas ini biasanya digunakan pada mesin alat berat, seperti pada alat pertambangan dan peralatan konstruksi.

Demikian ulasan mengenai jenis-jenis oli industri ISO VG yang penting untuk diketahui. Semakin banyaknya distributor oli industri saat ini membuat Anda perlu cermat dalam memilih oli pelumas industri.

Setiap mesin industri membutuhkan viskositas berbeda, tergantung dari spesifikasi mesin dan bagaimana kerja mesin Anda digunakan dalam kesehariannya.

Untuk memenuhi kebutuhan oli pelumas industri ISO VG, Anda bisa mendapatkannya dari PT. Global Gemilang Sukses yang menjual aneka oli industri ISO VG. Hubungi sekarang untuk dapatkan best price dan penawaran spesialnya.

Baca juga: