Selama 22 Bulan Terjadi Kemerosotan Harga Minyak Mentah Hingga ke Level Terendah
MakEmak.com – Selama 22 Bulan Terjadi Kemerosotan Harga Minyak Mentah Hingga ke Level Terendah. Bertepatan dengan munculnya bukti terbaru pelemahan ekonomi di zona euro, terutama di Jerman, Harga minyak dunia jatuh pada Kamis (9/10/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal ini menambah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global serta melimpahnya pasokan minyak mentah.
Berdasarkan kontrak berjangka acuan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 1,54 dollar AS untuk hari kedua berturut-turut, menjadi ditutup pada 85,77 dollar AS per barel, tingkat terendah sejak pertengahan Desember 2012.
Sedangkan Minyak mentah Brent untuk pengiriman November, acuan internasional, jatuh di bawah 90 dollar AS ke tingkat terendah dua tahun 89,90 dollar AS per barel, atau merosot 1,33 dollar AS di perdagangan London. Ini penutupan terendah sejak 21 Juni 2012. Demikian dilansir laman Kompas, Jumat (10/10/2014).
Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan “Pasar melanjutkan penurunannya didorong berita ekonomi yang buruk di Eropa dan khususnya Jerman, serta kekhawatiran perlambatan pertumbuhan secara signifikan,”.
Setelah keluarnya laporan mingguan mengenai peningkatan persediaan minyak AS di konsumen minyak utama Amerika Serikat. Harga minyak mentah berjangka telah merosot ke posisi terendah serupa pada Rabu (8/10/2014).
Data yang baru saja muncul menunjukkan penurunan tajam dalam ekspor dari dua negara terbesar zona euro, Jerman dan Prancis, ditambah oleh penurunan tajam perkiraan pertumbuhan untuk Jerman dari empat “think tank” terkemuka Jerman.
analis Forex.com Fawad Razaqzada juga memaparkan bahwa “Penurunan Brent di bawah tingkat 90 dolar AS adalah perkembangan bearish lainnya dan menunjukkan pasar tidak hanya khawatir tentang pasokan minyak yang berlebihan, tetapi sekarang tentang permintaan juga,”
“Semuanya terjadi tiba-tiba, resesi untuk Jerman terlihat dekat, yang bukan pertanda baik bagi zona euro, secara keseluruhan, karena Jerman merupakan lokomotif ekonomi dari blok mata uang tunggal.” Imbuhnya.
Christine Lagarde selaku Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis memperingatkan bahwa jika tidak segera mengambil tindakan untuk pencegahan. ada kemungkinan 35-40 persen dari zona euro tergelincir kembali ke dalam resesi,
Pasar minyak masih di bawah tekanan dari pasokan global yang melimpah. Pada Rabu, Departemen Energi AS mengatakan cadangan minyak mentahnya melonjak sebesar 5,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Oktober.
Sementara analis Saxo Bank Ole Hansen berpendapat bahwa “Kebanyakan jika tidak semua dari aliran berita baru-baru ini telah dinilai negatif, dengan perkiraan permintaan direvisi lebih rendah sementara pasokan terus meningkat,”
“Peningkatan pasokan sedang dicatat oleh Amerika Serikat dan di antara anggota OPEC yang terus memproduksi lebih besar dari target yang ditetapkan mereka 30 juta barel per hari.” Tambahnya.
Pasokan minyak mentah dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik pada September. Arab Saudi, pengekspor minyak mentah utama, menurunkan harga patokan minyak mentah untuk pelanggannya di Asia pada pekan lalu.