Harga Minyak Turun, Pendapatan Migas Baru Terserap 83%
Harga Minyak Turun, Pendapatan Migas Baru Terserap 83%. Harga minyak dunia terus mengalami penurunan akibat melimpahnya produksi shale gas di Amerika Serikat (AS). Kondisi ini berdampak signifikan pada pendapatan negara dari minyak dan gas (migas).
Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas mencatat, data terbaru hingga 4 Desember 2015, penerimaan negara dari sektor migas baru tercapai US$ 12,45 miliar, atau 83,05% dari target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2015 sebesar US$ 14,99 miliar.
Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro mengatakan, turunnya harga migas membuat realisasi penerimaan negara dari sektor migas masih jauh dari target.
“Amerika punya energi lain yaitu shale gas. Itu membuat demand turun, supply berlebih karena dia pengguna terbesar minyak. Mulai melorot sampai sekarang. Yang nggak saya ngerti, produksi naik terus, kenapa itu berlebih terus produksinya, termasuk shale oil,” kata Elam di acara Media Gathering SKK Migas di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/12).
Dari catatan SKK Migas, jelas Elan, rata-rata lifting minyak sebesar 787,510 barel/hari atau 95,45% dari target yang ditetapkan sebesar 825.000 barel/hari. Untuk gas, sudah tercapai 6.924,94 billion british thermal unit (BBTU) atau 97,82% dari target sebesar 7.079 BBTU.
Elan melanjutkan, untuk cost recovery dari data terbaru telah mencapai US$ 13,94 miliar atau 98,86% dari yang ditetapkan pemerintah sebesar US$ 14,10 miliar.
“Kami terus tekan cost recovery ini. Dari yang diusulkan K3S tahun 2015 cost recovery sebesar US$ 16,12 miliar,” ujar Elan. (dtf)
Sumber:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/12/20/205860/harga-minyak-turun-pendapatan-migas-baru-terserap-83persen/#.VnceyX3D9-8